Hari Pahlawan Kota Buaya
Surabaya,
sebuah kota disisi timur pulau jawa. Kota yang hari ini menjadi kota terbesar
kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk yang tak kurang dari 3 juta jiwa. Kota
yang lahir pada masa Kerajaan Majapahit ini, telah menjadi saksi bisu dari
pertempuran hidup dan mati antara rakyat Surabaya dengan tentara sekutu dalam
upayanya yang ingin menundukkan kembali Indonesia sebagai daerah jajahan. Salah
satu pertempuran paling bersejarah bagi rakyat Indonesia pemicunya adalah
ultimatum dari pihak sekutu kepada rakyat Surabaya kala itu. Ultimatum yang
menyerukan agar rakyat Surabaya yang memiliki senjata untuk menyerahkan senjata
dan tunduk terhadap tentara sekutu. Rakyat Surabaya yang pada saat itu baru
saja mulai menikmati kemerdekaan yang telah lama mereka perjuangkan menjadi
berang dan memilih untuk bertarung kembali demi mempertahankan kemerdekaan
tersebut. Merdeka atau mati!! Seruan yang selalu menjadi pelecut semangat
arek-arek Surabaya dalam bertempur. Tidak kurang dari 9.000 korban jiwa berjatuhan,
harta benda yang terkorban pun tak ternilai harganya.
Pertempuran
bersejarah yang dimulai tepat 85 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia
diproklamirkan itulah yang oleh rakyat Indonesia diperingati sebagai hari
pahlawan 10 November. Hari yang akan selalu mengingatkan kita bahwa kemerdakaan
ini bukanlah sebuah hadiah, melainkan perjuangan.
Peringatan
hari pahlawan yang kita peringati setiap tahunnya hendaknya menjadi momentum
untuk membangkitkan semangat kepahlawanan yang ada di dalam diri kita. Bukan
untuk mengetahui siapa yang lebih hebat di medan perang, melainkan digunakan
dalam upaya dalam menggerakkan kemajuan bangsa dari segala bidang.
Indonesia
memang sebuah negara yang bila diibaratkan adalah seorang bayi yang baru bisa
merangkak. Negeri yang berada dalam proses pembelajaran. Negeri yang masih memiliki
banyak masalah yang menunggu untuk diselesaikan. Pertempuran Sepuluh November
mengingatkan kita bahwa perjuangan kita masih jauh kedepan dalam mengisi kemerdekaan
ini, oleh sebab itu hendaklah kita menggunakan hari pahlawan ini sebagai
momentum melestarikan serta mendayagunakan sikap dan perilaku para pahlawan
guna mengisi kemerdekaan ini. Menggunakan sikap dan nilai luhur yang dimiliki
pahlawan sebagai pondasi agar terciptanya generasi penerus bangsa dengan
karakter yang kuat dan kokoh. Serta mengembangkan nilai-nilai kepahlawanan yang
sudah terbukti berhasil dimasa lampau untuk mengatasi permasalahan yang kita
hadapi dimasa ini.
Semoga seluruh rakyat Indonesia dapat memahami bahwa peringatan hari pahlawan 10 November yang mereka peringati bukanlah sekadar acara seremonial belaka yang dirayakan dengan berdiri tegap dilapangan upacara dengan tangan di ujung topi sebagai tanda penghormatan kepada sang saka merah putih yang dikerek naik pada sebuah tiang melainkan lebih daripada itu, mereka dapat mengerti dan memahami serta dapat mengambil hal-hal positif dari peringatan tersebut agar tetap membuat negeri ini merdeka.
Semoga seluruh rakyat Indonesia dapat memahami bahwa peringatan hari pahlawan 10 November yang mereka peringati bukanlah sekadar acara seremonial belaka yang dirayakan dengan berdiri tegap dilapangan upacara dengan tangan di ujung topi sebagai tanda penghormatan kepada sang saka merah putih yang dikerek naik pada sebuah tiang melainkan lebih daripada itu, mereka dapat mengerti dan memahami serta dapat mengambil hal-hal positif dari peringatan tersebut agar tetap membuat negeri ini merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar