Rabu, 14 Agustus 2013

Hari Pahlawan dan Kenangan di Dalamnya..



Hari Pahlawan Kota Buaya

Surabaya, sebuah kota disisi timur pulau jawa. Kota yang hari ini menjadi kota terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk yang tak kurang dari 3 juta jiwa. Kota yang lahir pada masa Kerajaan Majapahit ini, telah menjadi saksi bisu dari pertempuran hidup dan mati antara rakyat Surabaya dengan tentara sekutu dalam upayanya yang ingin menundukkan kembali Indonesia sebagai daerah jajahan. Salah satu pertempuran paling bersejarah bagi rakyat Indonesia pemicunya adalah ultimatum dari pihak sekutu kepada rakyat Surabaya kala itu. Ultimatum yang menyerukan agar rakyat Surabaya yang memiliki senjata untuk menyerahkan senjata dan tunduk terhadap tentara sekutu. Rakyat Surabaya yang pada saat itu baru saja mulai menikmati kemerdekaan yang telah lama mereka perjuangkan menjadi berang dan memilih untuk bertarung kembali demi mempertahankan kemerdekaan tersebut. Merdeka atau mati!! Seruan yang selalu menjadi pelecut semangat arek-arek Surabaya dalam bertempur. Tidak kurang dari 9.000 korban jiwa berjatuhan, harta benda yang terkorban pun tak ternilai harganya.
Pertempuran bersejarah yang dimulai tepat 85 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia diproklamirkan itulah yang oleh rakyat Indonesia diperingati sebagai hari pahlawan 10 November. Hari yang akan selalu mengingatkan kita bahwa kemerdakaan ini bukanlah sebuah hadiah, melainkan perjuangan.
Peringatan hari pahlawan yang kita peringati setiap tahunnya hendaknya menjadi momentum untuk membangkitkan semangat kepahlawanan yang ada di dalam diri kita. Bukan untuk mengetahui siapa yang lebih hebat di medan perang, melainkan digunakan dalam upaya dalam menggerakkan kemajuan bangsa dari segala bidang.
Indonesia memang sebuah negara yang bila diibaratkan adalah seorang bayi yang baru bisa merangkak. Negeri yang berada dalam proses pembelajaran. Negeri yang masih memiliki banyak masalah yang menunggu untuk diselesaikan. Pertempuran Sepuluh November mengingatkan kita bahwa perjuangan kita masih jauh kedepan dalam mengisi kemerdekaan ini, oleh sebab itu hendaklah kita menggunakan hari pahlawan ini sebagai momentum melestarikan serta mendayagunakan sikap dan perilaku para pahlawan guna mengisi kemerdekaan ini. Menggunakan sikap dan nilai luhur yang dimiliki pahlawan sebagai pondasi agar terciptanya generasi penerus bangsa dengan karakter yang kuat dan kokoh. Serta mengembangkan nilai-nilai kepahlawanan yang sudah terbukti berhasil dimasa lampau untuk mengatasi permasalahan yang kita hadapi dimasa ini.
Semoga seluruh rakyat Indonesia dapat memahami bahwa peringatan hari pahlawan 10 November yang mereka peringati bukanlah sekadar acara seremonial belaka yang dirayakan dengan berdiri tegap dilapangan upacara dengan tangan di ujung topi sebagai tanda penghormatan kepada sang saka merah putih yang dikerek naik pada sebuah tiang melainkan lebih daripada itu,  mereka dapat mengerti dan memahami serta dapat mengambil hal-hal positif dari peringatan tersebut agar tetap membuat negeri ini merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar