Sabtu, 27 Juli 2013

Karya Ilmiah : MENGATASI SAMPAH PLASTIK SEBAGAI MASALAH YANG TAK PERNAH PUNAH



MENGATASI SAMPAH PLASTIK SEBAGAI MASALAH YANG TAK PERNAH PUNAH


            Di dunia dan khususnya di Indonesia, permasalahan mengenai limbah sampah plastik memang salah satu masalah yang masih sangat susah untuk diselesaikan. Bagaimana tidak, sejak bangun di pagi hari dari tidurnya orang-orang di dunia sudah mulai menggunakan plastik.
Minum air di pagi hari dengan gelas plastik, menyikat gigi dengan sikat gigi berbahan plastik, sarapan dengan piring, garpu, serta sendok yang berbahan plastik, berbelanja ke pasar menggunakan kantung plastik untuk membawa barang belanjaan berupa makanan ataupun minuman yang pembungkusnya juga terbuat dari plastik. Seakan plastik adalah benda yang harus ada didalam kehidupan kita setiap harinya. Tak mengherankan apabila menurut riset yang diadakan oleh Worldwatch Institute diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Padahal pengunaan benda-benda yang berupa plastik tadi tidak lebih dari 10-15 menit dalam kehidupan sehari-hari namun, membutuhkan waktu sekitar 500-1000 tahun untuk dapat diuraikan secara alami. Dengan melihat data tersebut dapat dibayangkan berapa banyak limbah sampah plastik yang akan dihasilkan darinya, belum lagi dari benda-benda lain yang juga berbahan dasar plastik. Ini menimbulkan potensi kerusakan lingkungan, ketidakstabilan ekosistem dan terkontaminasinya mahkluk hidup lainnya di akibatkan oleh sampah plastik tadi. Masalah sampah plastik ini disebabkan oleh penggunaan benda-benda yang terbuat dari plastik secara tidak efisien serta kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya mengenai plastik dan cenderung melihat plastik sebagai benda yang murah dan mudah digunakan tanpa melihat efek jangka panjang yang dapat ditimbulkan olehnya. Itu merupakan masalah mendasar mengapa masalah penggunaan plastik sangat sulit untuk diatasi.
            Plastik merupakan salah satu penemuan manusia yang tersukses yang pernah dibuat. Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerasi molekul-molekul kecil ( monomer ) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Inilah yang membuat kenapa plastik menjadi salah satu bahan yang cukup kuat, anti air, tidak mudah rusak bahkan hingga membuat plastik menjadi teramat sulit untuk terurai secara sempurna di alam. Plastik untuk pertama kalinya ditemukan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine. Plastik tersebut dibuat dari bahan organik dari selulosa. Sejak saat itu perkembangan plastik sangat pesat dan terus mengalami perubahan dari segi bentuk, kegunaan dan bahan pembuatannya.
Dari waktu kewaktu penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari terus mengalami kenaikan yang tidak sedikit. Kenaikan ini disebabkan oleh sifat plastik yang unggul dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Seperti pisau bermata dua, keunggulan plastik juga diiringi oleh kelemahannya yang sejak lama sudah banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Kelemahan yang pertama adalah zat-zat yang terkandung didalam plastik dapat terurai apabila terkena panas dan dapat mengontaminasi benda lain sehingga bersifat karsinogenik pada tubuh manusia apabila tertelan. Contohnya dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari kita bahwa banyak sekali makanan yang dibungkus oleh pembungkus berbahan dasar plastik dalam kondisi masih panas dan juga berminyak. Kondisi tersebut menambah resiko adanya kontaminasi dari zat-zat karsinogenik didalam plastik. Kelamahan plastik yang kedua adalah berupa limbah yang dihasilkan setelah benda-benda dari plastik sudah tidak digunakan dan dibuang sembarangan oleh masyarakat. Contohnya dapat kita lihat dari banjir yang beberapa waktu lalu melanda jakarta, penyebabnya bukan semata-mata karena drainase yang kurang baik tapi juga dikarenakan got-got maupun sungai yang ada dipenuhi oleh sampah plastik yang membuat aliran air menjadi tersendat bahkan mampat. Selanjutnya plastik juga dapat mencemari udara karena salahnya cara masyarakat dalam menanggulangi jumlah sampah plastik yaitu dengan membakarnya. Apabila sampah plastik dibakar tidak pada suhu yang tepat, plastik dapat menghasilkan gas buang yang berbahaya bagi kesehatan yang akan terakumulasi di udara dan akan menambah besar dampak dari efek rumah kaca yang terjadi selama ini. Dampak lain dari kelemahan plastik juga akan terjadi setelah plastik tadi sudah benar-benar terurai secara alami dialam. Zat-zat plastik yang sudah terurai tadi akan mencemari tanah dan juga air tanah yang berada didalamnya. Terlalu banyak dampak buruk yang dihasilkan oleh plastik walaupun kegunaannya dalam kehidupan manusia juga tidak kalah banyak.
Masalah yang timbul akibat plastik tersebut mau tidak mau harus dicari solusinya. Terdapat dua pilihan yang akan timbul apabila kita mencari solusinya. Opsi yang pertama adalah dengan benar-benar berhenti menggunakan serta memproduksi plastik untuk kehidupan dan menggunakan bahan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikannya. Sedangkan opsi yang kedua adalah dengan tetap menggunakan dan memproduksi plastik untuk benda-benda yang vital bagi kehidupan dan sekaligus mengurangi penggunaan plastik untuk benda-benda yang penggunaannya tidak terlalu penting dan dapat digantikan dengan benda-benda yang terbuat dari bahan ramah lingkungan. Untuk kehidupan manusia pada saat ini akan lebih rasional apabila kita memilih opsi kedua dikarenakan penerapannya yang akan lebih mudah dan tidak akan menimbulkan masalah baru dikemudian harinya. Penerapan dari opsi kedua ini dapat dimulai dari hal-hal kecil hingga hal besar yang malah dengan mengatasi masalah sampah juga dapat serta mengatasi masalah krisis energi yang terjadi. Penerapannya dapat berupa :
1.      Menggunakan peralatan makan serta minum yang bukan berbahan dasar plastik.
2.      Menggunakan tas belanja apabila ingin berbelanja kepasar ataupun ke swalayan karena akan mengurangi penggunaan kantung kresek.
3.      Membuat barang-barang kreasi atau kerajinan yang berbahan dasar plastik bekas untuk menekan limbah sampah plastik.
4.      Tidak membakar serta membuang sampah plastik sembarangan karena dapat merusak kestabilan ekosistem alam.
5.      Tidak memberikan anak kecil mainan yang terbuat dari plastik untuk mencegah resiko tertelannya zat-zat berbahaya yang ada di dalam plastik.
6.      Menggunakan botol plastik ataupun benda-benda plastik lainnya sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki. Dapat dilihat pada kode yang tertera pada benda tersebut.
7.      Tidak menggunakan plastik sebagai wadah makanan ataupun minuman yang panas.
8.      Memisahkan sampah plastik dengan sampah jenis lain dalam bak sampah agar mudah untuk diambil dan didaur ulang.
9.      Menggunakan sampah plastik sebagai salah satu energi alternatif di masa depan.
Dengan semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia maka akan selalu muncul penemuan-penemuan baru yang akan menunjang kehidupan manusia. Sama halnya dengan plastik, sejak awal kemunculannya plastik terus berkembang dan terus membantu kehidupan manusia setiap harinya. Tapi dilain sisi plastik juga terus menimbulkan masalah-masalah baru bagi kehidupan manusia. Sebagai manusia hendaklah kita menyikapi ini dengan bijaksana, dengan menggunakan plastik secara efisien dan benar sesuai fungsinya juga terus mengembangkan serta berusaha mencari bahan-bahan alternatif lain yang mempunyai keunggulan tidak berbeda jauh dengan plastik tetapi bersifat ramah lingkungan sehingga tidak mencemari bumi kita ini. Hanya dengan langkah-langkah kecil, kita dapat memulai untuk mengatasi masalah plastik yang melanda dunia dan khususnya Indonesia selama ini.




DAFTAR PUSTAKA
·      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar